Minggu, 17 Januari 2010

Facebook, Jejaring Sosial yang Digemari Dunia






Facebook, Jejaring Sosial yang Digemari Dunia

oleh R Adhi Kusumaputra

Facebook atau fesbuk kini menjadi salah satu kosakata penting dalam pergaulan sosial di tingkat global. Kalangan profesional, pengusaha, politisi, selebriti, mahasiswa, siswa sekolah, dan ibu rumah tangga di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia, kini memiliki jejaring sosial facebook.

Sampai akhir Agustus 2008, pengguna facebook di seluruh dunia tercatat 100 juta. Catatan comScore menunjukkan, pengunjung facebook pada Juni 2008 mencapai 132,1 juta, lebih tinggi dibandingkan pengunjung jejaring sosial lainnya, MySpace, yang tercatat 117,6 juta.

Selain menjadi sarana pergaulan dunia maya, facebook juga dimanfaatkan sebagai wahana berbagi informasi tentang beragam kegiatan dan alat promosi produk. Anggota facebook tak sekadar mencari sahabat, tetapi juga dapat menulis catatan dan meng-upload foto-foto, yang dapat dibaca dan dilihat para sahabat.

Politisi memanfaatkan facebook sebagai sarana untuk menarik pendukung dan menjadi salah satu alat kampanye.

Kandidat Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, salah satu contoh politisi yang sukses memanfaatkan facebook. Salah satu faktor keunggulan Obama atas Hillary Clinton untuk memperoleh kursi dan maju sebagai calon Partai Demokrat adalah kejelian tim suksesnya memanfaatkan jejaring sosial facebook.

Belajar dari kesuksesan Barack Obama, kini banyak politisi Indonesia bergabung masuk facebook untuk mendekatkan diri dengan para pendukung. Wiranto, Akbar Tandjung, Soetrisno Bachir, Hidayat Nur Wahid, Zulkieflimansyah, Ferry M Baldan, dan banyak lagi.

Banyak selebriti, artis, dan musisi yang bergabung dalam facebook, selain untuk menjaga komunikasi dengan para penggemar, juga sarana efektif untuk informasi acara. Event organizer (EO) mempromosikan kegiatan lewat facebook dengan mengundang sebanyak-banyaknya orang untuk datang. Facebook langsung menuju sasaran.

Melalui facebook, kita juga dapat menemukan sahabat lama saat bersama duduk di bangku SD, SMP, SMA, sampai saat kuliah di bangku perguruan tinggi. Arief Suditomo, misalnya, mengungkapkan, dia ”bertemu” dengan kawan lamanya di SD lewat facebook setelah bertahun-tahun tidak berjumpa.

Ini tidak heran karena pengguna facebook dapat mencari teman dari nama sekolah, nama kota, nama perusahaan tempat bekerja, nama sekolah, dan nama negara. Data-data pribadi, seperti riwayat hidup, pekerjaan, hobi, buku yang disukai, serta film dan musik yang digemari, dapat dilacak dari facebook. Lengkapnya data pribadi pengguna facebook dimanfaatkan pula oleh sejumlah perusahaan untuk mencari staf yang layak.

Di facebook, siapa saja dapat menciptakan grup apa saja dan mengajak anggota facebook menjadi bagian dari grup tersebut. Kalangan profesional yang bergerak dalam bidang public relations (PR) acap kali memanfaatkan facebook sebagai sarana informasi yang efektif. Informasi acara dan kegiatan, baik nonkomersial maupun yang komersial, dapat ditemukan di sini.

Kemajuan teknologi telah mengubah kebiasaan sehari-hari. Saat bangun pagi, kita sudah sibuk mengecek surat-surat elektronik yang masuk lewat ponsel pintar dan memperbarui status facebook sambil membaca informasi terbaru. Bahkan, pemegang BlackBerry, iPhone, dan ponsel pintar lainnya dapat mengecek setiap saat, kapan pun dan di mana pun.

Ungguli flickr

Jumlah orang yang bergabung dalam jejaring sosial facebook di dunia memang meningkat tajam. Alexa, situs pencatat ranking dan perekam lalu lintas internet global, menyebutkan, dalam satu tahun terakhir (September 2006-September 2007), peringkat facebook naik dari posisi ke-60 ke posisi ketujuh situs paling banyak dikunjungi di dunia. Pada Agustus 2008, posisi facebook di peringkat kelima.

Di Amerika Serikat, facebook menjadi situs nomor satu untuk foto dengan 14 juta foto yang di-upload setiap hari (data sampai Juli 2008). Ini berarti facebook mengungguli situs foto terkemuka milik Yahoo!, yaitu flickr.

Salah satu aplikasi yang populer di facebook adalah aplikasi foto, di mana pengguna dapat meng-upload album dan foto-foto. Yang menarik, facebook mengizinkan pengguna mengirim foto tanpa batas. Dibandingkan dengan situs foto flickr dan photobucket, layanan facebook ini sangat memikat. Kelebihan lainnya, pengguna facebook dapat memberi label nama (tag) pada foto yang di-upload.

Facebook memperbolehkan pengguna menulis di situs ini setelah facebook Notes dirilis 22 Agustus 2006. Pengguna dapat mengimpor tulisan dari blog-blog LiveJournal, Blogger, Xanga, dan blog lainnya. Pada 7 April 2008, pengguna facebook dapat berkomunikasi chatting dengan sesama teman yang sedang on-line.

Desain baru facebook yang diperkenalkan sejak 20 Juli 2008 dan mulai 3 Agustus 2008, semua pengguna facebook menikmati desain wajah baru.

Capai 100 juta

Pendiri dan CEO facebook, Mark Zuckerberg, dalam blog facebook 26 Agustus 2008 mengumumkan, jumlah pengguna facebook sudah mencapai 100 juta. Mark menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan berusaha melakukan yang terbaik bagi pengguna facebook.

Sejak diluncurkan 4 Februari 2004, jejaring sosial facebook sudah memikat hati penggunanya. Mark Zuckerberg menciptakan facebook ketika masih menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Saat itu facebook dibuat terbatas untuk mahasiswa Harvard. Maret 2004, facebook diperluas ke Stanford, Columbia, dan Yale. Kemudian diperluas ke semua sekolah dan universitas yang masuk dalam Ivy League dan universitas-universitas di Kanada dan Amerika Serikat. Juni 2004, facebook memindahkan markasnya ke Palo Alto, California, AS, dan kini memiliki 500 karyawan.

Setelah menciptakan versi SMA pada September 2005, Zuckerberg memperluas jaringan facebook ke para pegawai sejumlah perusahaan, seperti Apple Inc dan Microsoft.

Masa keemasan facebook dimulai setelah pada 26 September 2006, jejaring sosial ini dibuka untuk siapa saja yang memiliki e-mail yang valid. Sampai September 2008, facebook tersedia pada lebih dari 20 bahasa.

Yang menarik, facebook dilirik banyak perusahaan besar, seperti News Corp, Yahoo!, dan Google, tetapi Zuckerberg menyatakan, facebook tetap independen dan dia tidak menjual perusahaan yang mengandalkan iklan banner itu kepada pihak lain.

Nah, Anda sudah bergabung dalam facebook?

foto di blog ini contoh tampilan facebook. foto oleh WISNU WIDIANTORO/Kompas

Filosofi Keseimbangan di Rumah EZ Halim di Sentul


















KOMPAS.com - RUMAH, bagi keluarga EZ Halim (53) bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga memiliki makna filosofi yang dalam. Setiap ruang dalam rumah itu memiliki makna. Para tamu yang datang dapat melakukan eksplorasi di setiap ruangan. Jika lazimnya rumah dibangun dengan satu muka atau dua muka, rumah Halim dibangun dengan konsep empat muka di empat sudut. Rumah ini didesain dengan konsep elegan, keanggunan, bukan kemewahan.


Ketika masuk di pintu utama, tamu disambut dengan "pohon kehidupan", patung karya Amrus Natalsya (74), pematung dan inventor lukisan kayu. "Patung ini yang mengilhami kehidupan dan mengingatkan bahwa kita harus berakar pada bumi tempat kita berpijak. Setiap lakon dan perbuatan kita haruslah mengimbangi hukum dan daulat alam," kata EZ Halim kepada Kompas.com yang berkunjung ke rumahnya yang sejuk dan bernuansa alam di kawasan Sentul, Bogor, Minggu (22/11) sore.

Selain itu, tamu juga disambut dengan lukisan bunga karya Vander Sterren. Di kanan dan kiri ruang tamu, ada lukisan mandau karya Misbach Tamrin dan lukisan macan tutul karya Hardi. "Kedua lukisan ini memberi makna bahwa rumah ini dijaga oleh macan tutul dan dengan mandau," kata EZ Halim yang lahir di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari ruang depan, tamu diajak ke ruang tengah berupa "hall of art". Di sini, dipajang miniatur kapal Laksamana Cheng Ho berukuran 4,5 m x 5 m karya masterpiece Ambrus Natalsya. Kapal ini terbuat dari kayu dan dibentuk sedemikian rupa menyerupai kapal Cheng Ho.

Kapal Cheng Ho adalah karya masterpiece Amrus Natalsya. Karya ini didedikasikan dalam rangka perayaan 600 tahun Laksamana Cheng Ho merintis pelayaran maritim terbesar dunia. Menurut Gavin Menzies, sejarah pejelajahan dunia harus ditulis ulang dimana Cheng Ho disinyalir menemukan Amerika 7 dekade sebelum Columbus. "Rute perjalanan ini meninggalkan jejak sejarah di bumi nusantara. Sejarah kebesaran pencapaian manusia ini memberi inspirasi luar biasa pada kita di dalam berkarya," kata Halim.

"Hall of art" itu terbentuk dengan empat sudut dan setiap sudut memiliki makna filosofi. Orang harus berdoa, bekerja, selalu memberi kasih sayang, dan bersyukur. "Jadi ketika masuk ke dalam rumah dan berada di 'hall', tamu diajak melihat tetralogy of life," sambung Indara Halim, putri EZ Halim, yang mendalami desain interior.

EZ Halim mengungkapkan, hidup pada prinsipnya adalah keseimbangan. "Keseimbangan antara manusia dan alam semesta, dimana Sang Pencipta adalah sentrum dari equilirium hidup ini. Manusia dalam pergulatan hidup ini perlu bekerja untuk kehidupan, berdoa memuliakan kebesaran Sang Sumber, cinta kasih dalam hubungan antar manusia, dan bersyukur atas pencapaian dalam perjalanan hidup kita. Pemahaman ini penting bagi bangunan relasi antarmanusia yang sehat, jauh dari keirian dan kesarakahan. Lukisan karya Harlim tentang ini juga dipajang di rumah," kata pengusaha yang bergerak di bidang bahan bangunan itu.

Di sudut belakang atau muka bagian belakang rumah, Halim memasang lukisan keramik tentang Borobudur karya Hardi. Di ruang belakang ini juga ada pohon kamboja jepun yang diberi nama "pohon jodoh". "Saya beri nama demikian karena sebetulnya batang pohon ini sudah terpisah, namun akhirnya dapat bersambung kembali," cerita Halim.

Di muka kanan rumahnya, ada air mancur, gazebo, dan aneka bunga, mulai dari bunga kesidang, bunga anting-anting putri, bunga ileng-ileng, cempaka telu, sampai kamboja jepun. Ini semua bunga-bunga yang harum mewangi.

"Kami terinspirasi dari spanish garden. Semua panca indera dapat menikmati garden ini. Dengan mata, kita dapat melihat betapa colourful-nya garden ini. Dengan hidung, kita dapat menikmati wewangian bunga. Dari telinga, kita dapat menikmati suara fountain. Dari lidah, kita dapat menikmati buah-buahan yang langsung dapat dimakan, seperti markisa, sirsak, apel pelam, jambu dan lainnya. Dan dari indera raba, kita dapat menikmati udara sejuk," papar Indara Halim. "Udara segar yang terasa sepanjang hari memberi manfaat luar biasa, kita tidak jadi sakit lho," tambah Fransiska Halim, istri EZ Halim menambahkan.

Halim mengungkapkan, "Saya pernah menggugat landscaper Glen Maudi; Apa perlu didesain taman padahal di sekitar sudah disuguhi alam bebukitan dengan kontur gunung yang melingkar indah? Perlu, jawabnya tegas. Alam pegunungan dinikmati secara makrokosmos, sedangkan taman disentuh secara mikrokosmos. Kolam renang tidak diletakkan di taman utama seperti lazimnya, tetapi di sudut kanan belakang rumah dengan derajat privasi lebih baik mengingat berenang adalah aktivitas personal. Di taman ada pergola dengan bunga kesidan yang wangi. Gazebo dikelilingi bungan cempaka dan anting-putri yang semerbak. Fountain dengan air mancur yang bernyanyi berpadu dengan suara alam yang senyap. Ada tanaman buah seperti apel plum, jeruk, lengkeng dan markisa, tapi tidak terkesan kebun. Taman mengelilingi rumah dengan jalan setapak, jadi rumah seperti pulau dikitari perdu dan bunga indah semerbak merangsang panca indera kita."

Koleksi seni

Di muka kiri rumahnya, Halim membangun 'home gallery". Di sini Halim memajang koleksi lukisan karya seniman Ambrus Natalsya, Hardi, Djoko Pekik, Harlim, Wakidi, Misbach Tamrin, Gambir Anom, Itji Tarmizi, Rosobowo, dengan tema yang beragam mulai dari tema kebangsaan, lanskap, sampai tema sejarah.

Menurut EZ Halim, sejak kecil, dia suka membaca karya-karya sastra. "Ketika duduk di bangku SMP, saya sudah membaca buku Multatuli, Solzhenitsyn, Albert Camus, William Shakespeare dan Ernest Hemingway. Sajak-sajak saya banyak dibacakan radio Diahrosanti di Pontianak. Cerpen saya dimuat di majalah sastra Horison. Esei saya dimuat di Visual Art dan majalah kebudayaan Tapian," kata Halim yang akrab dengan dunia seni. Halim pernah menulis cerpen dan sajak di Majalah "Horison" tahun 1979-1980.

Di lantai atas, Halim menciptakan suasana yang hidup dalam perpustakaan keluarganya. Perpustakaan bagi Halim dan keluarganya tidak sekadar rak bertabur buku, tapi juga ruang keluarga untuk bercanda dan berdialog tentang banyak hal soal hidup, penghidupan dan kehidupan. Perpustakaan dirancang dengan konsep 'american classic' dimana ada mezzanine dan dominan kayu. Cahaya matahari cukup bersahabat berkunjung lewat jendela yang membuka diri dengan alam sekitar. Buku sangat bervariasi dari filsafat, sejarah, ekonomi, politik, sosial, arsitektur, sastra, seni terutama senirupa, memoar dan biografi. Juga kuliner dan serba-serbi perjalanan.

Rumah ini didesain NN Wastu bersama arsitek Martin yang sekaligus menjadi koordinator pelaksana, sedangkan interior desainnya oleh Wayan, ceiling oleh Dekornis, lanskap oleh Glen (yang merancang taman di Hotel Four Seasons Jakarta). Sementara semua furniture di rumah itu produk Medici dan Da Vinci. Koleksi Medici sangat pas dengan konsep "american classic", konsep desain rumah ini yang elegan.

Pasangan EZ Halim dan Fransiska Halim dikaruniai dua anak, satu pria (Otto William) dan satu perempuan (Indara Halim). Siska suka melukis dan aktif menjalankan bisnis. Otto adalah lulusan Management dari Sydney JC University dan Indara lulusan Helsinki University di bidang International Business, kini melanjutkan studi interior di La Salle. Keduanya mengambil pendidikan Bahasa Mandarin di Beijing Langaguge and Culture University.

Dari rumah seluas 2.000 meter persegi di kawasan Sentul City, Bogor ini, penghuni rumah dapat menikmati pemandangan gunung. Halim memilih Sentul karena pertimbangan alam. "Sangat terasa jiwa kami dibasuh oleh alam yang segar penuh oksigen. Sehat secara raga dan batiniah. Bekerja di kota metropolis Jakarta yang macet dan polutif, pilihan tinggal di Sentul adalah sebuah berkah. Jarak adalah harga yang layak untuk kami bayar," ungkap Halim. Rumah yang sudah dibangun selama empat tahun ini, baru dihuni keluarga Halim dalam dua tahun terakhir ini.

Rumah ini sudah dikunjungi sejumlah seniman dan tokoh. Dolorosa Sinaga misalnya menyebutkan rumah ini, a beautiful house is a home for beautiful souls. Sedangkan Eddy Soetriyono memberi komentar tentang keluarga EZ Halim sebagai keluarga terpelajar yang mengasyikkan, membuat rumah indah menjadi bertambah indah berlipat ganda. (Robert Adhi Ksp)


Tanto Kurniawan: Hotel, Apartemen, Kawasan Pedestrian di Paramount Serpong





TANTO Kurniawan (55) sudah banyak makan asam garam dalam dunia properti Indonesia. Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1981, Tanto sempat bergabung dengan Bank Bali. Namun tak sampai setahun, Tanto pindah ke PT Pembangunan Jaya sampai tahun 1998. Jabatan terakhirnya adalah Vice President Director PT Pembangunan Jaya dan President Director PT Jaya Property dan PT Jaya Land. Di tangan Tanto-lah, BritishI Internasional School dan Japanese School dipindahkan ke Bintaro Jaya.

Tahun 1999, Tanto menjadi Financial Consultant untuk sejumlah perusahaan besar yang menangani akusisi dan merger. Tahun 2006, Tanto "ditemukan" oleh Paramount, PMA Singapura. Dia mendapat tugas mengambil alih lahan properti dari Ambassador Gading Serpong. Agustus 2006, Tanto mempersiapkan Paramount Serpong dan pada 18 Desember 2006, Paramount Serpong resmi berdiri.

"Pembangunan di Gading Serpong sempat tersendat luar biasa. Saat datang tahun 2006, saya seperti melihat reruntuhan. Bangunan ada tapi tak ada kegiatan. Semua terhenti karena tak ada kontraktor. Saya diminta mengambil alih dan mengubah image buruk yang ditinggalkan pengembang Ambassador. Saat itu tak ada kepercayaan konsumen,pemegang saham, kontraktor, konsumen, bank. Semua tidak percaya. Jadi trust is everything. No trust no business-lah," kata Tanto Kurniawan, kelahiran Cilegon, Banten, 3 Maret 1954, dan menghabiskan masa pendidikan di SD Mardi Yuana Cilegon, SMP Mardi Yauana Serang, SMA Mardi Yuana Bogor.

Berikut ini petikan wawancara khusus Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Tanto Kurniawan, President Director Paramount Serpong, akhir Desember 2009.


Paramount Serpong termasuk salah satu pengembang besar di kawasan Serpong. Bagaimana potensi Serpong saat ini?
Kita lihat peta pemekaran real estate di Jabodetabek. Di Selatan, tampaknya tinggal Bintaro yang masih eksis. Di kawasan Utara, sudah habis kecuali Ancol mau reklamasi. Di kawasan Barat, sampai Puri Indah, lahan sudah habis, sedangkan di kawasan Timur, kalau diperluas sampai Cibubur, lahan masih ada, tapi tak banyak. Karena itu Serpong daerah penyangga yang sangat penting bagi Jakarta,. Berapa sales turn over seluruh pemain properti di Serpong? Seluruhnya bernilai Rp 5,5 triliun. BSD mendapatkan Rp 1,5 triliun, Alam Sutera Rp 1 triliun, Paramount Serpong dan Summarecon Serpong Rp 1,4 triliun, itu saja sudah Rp 4 triliun. Selebihnya dibagi antara Melati Mas, Serpong Park, dan pengembang kecil lainnya. Saya kira tak ada bagian lain di Jabodetabek yang menghasilkan turn over sebanyak ini.
Serpong menjadi menarik karena dukungan infrastrukturnya bagus sekali. Dan kita tahu perkembangan kota-kata baru di dunia, memang yang utama tergantung dari infrastruktur. Serpong dapat dijangkau dari jalan tol JORR. Dari barat, ada jalan tol Jakarta-Merak. Dan akan ada jalan lingkar luar yang terhubung ke Bandara Soekarno-Hatta. Ini berarti menghubungkan ke daerah Jakarta Utara. Ini yang membuat Serpong dapat dijangkau dari seluruh wilayah Jakarta. Orang yang membeli produk properti di Serpong dapat melakukan aktivitas ke mana saja, bahkan kalau mau ke Bogor sekali pun. Begitu mudahnya. Serpong benar-benar kawasan emas. Orang dari Lampung banyak tinggal di Serpong. Mereka menginap dulu di sini baru ke Jakarta. Database kami, mayoritas pembeli Paramount Serpong berasal dari Jakarta Barat dan Jakarta Utara, setelah itu dari Tangerang. Sisanya dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ada juga dari luar kota, Lampung, Cilegon, Serang, Palembang, Manado dan Kupang.


Jadi peluang industri properti masih sangat besar?
Ya, peluang industri properti Jabodetabek paling besar. Demand luar biasa. Pertumbuhan ekonomi kita lebih dari 6 persen, dan pada tahun 2010, targetnya sama. Cadangan devisa Indonesia lebih 60 miliar dollar AS. Ini cadangan terbaik Indonesia. Hanya dalam 10 tahun setelah krisis ekonomi, cadangan devisa meningkat drastis. Bank-bank asing diberi ksempatan buka langsung cabang di sini. Mereka membawa dana-dana dari luar. Likuidaitasnya begitu banyak asal dikelola baik. Akibatnya bunga KPR begitu murah.
Seumur hidup saya, baru sekarang mengalami KPR sebesar 8,5 persen. Dulu waktu Bank Papan Sejahtera dibentuk, KPR senilai 15,5 persen. Saat ini permintaan produk properti begitu banyak, apalagi ditopang KPR rendah. Pembeli akan melihat lokasi paling ideal, lalu desain menarik, kualitas dan harga,. Sejauh pengembang memenuhi empat faktor ini, semuanya gampang,. Seperti mengoreng, semua langsung disantap.


Di Gading Serpong ada dua pengembang besar, Paramount Serpong dan Summarecon Serpong. Bagaimana hubungan antara kedua pengembang ini?
Paramount Serpong 18 Desember 2009 baru saja merayakan ulang tahun ketiga. Paramount Serpong didirikan 18 Desember 2006. Pada saat itu kami baru saja mengambil alih dari Ambassador Gading Serpong (Grup Keris), Paramount Serpong pun menjadi pengembang yang membangun kawasan baru di Gading Serpong selain Summarecon Serpong (Grup Summarecon). Dalam perjalanannya, terjadi mismanajemen dalam Ambassador Gading Serpong sehingga hal ini mengecewakan konsumen dan pemegang saham.
Paramount Serpong didirikan Paramount Land Development, PMA yang didirikan Paramount International, yang kemudian melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Jakarta Baru Cosmopolitan (JBC). Sementara Summarecon Agung melakukan KSO dengan PT JBC, yang melahirkan Summarecon Serpong.
Tantangan di Gading Serpong besar dan bagus. Lahannya cukup luas. SK yang diberikan seluas 2.000 hektar. Saat JBC yang mengelola, kawasan ini sudah dikembangkan seluas 800 hektar sampai tahun 2003. Kemudian setelah Keris dan Summarecon berpisah, masing-masing membentuk KSO sendiri. Ambassador Gading Serpong berubah jadi Paramount Serpong. Sisa lahan yang belum dibangun seluas 1.200 hektar, dibagi dua, masing-masing 600 hektar. Dalam perjalanannya, Summarecon Serpong membangun kawasan kombinasi residensial dan komersial.


Jadi tak ada tumpang tindih?
Peta kepemilikan dan pengelolaan, kita melihat seperti papan catur, ada bangunan Summaecon Serpong di atas dan ada di bawah. Saat dipisah, dibuat secara adil. Nah, memang sepintas, ada perencanaan tumpang tindih. Tapi kami punya forum di Jakarta Baru Cosmopolitan sehingga perencanaan harus disetujui pihak JBC. Jadi friksi perencanaan rasanya tidak terjadi karena payungnya JBC. Kalau soal kompetisi, ya wajar karena tanah dan spesifikasi sama,. Yang menentukan adalah taste desain. Tapi perencanaan infrastruktur terbuka. Yang penting bagaimana konsumen kami terpuaskan. Dari segi harga, walau kami tidak buat kartel, pasar yang akan menenentukan. Saat launching, pasar yang menentukan.
Summarecon punya CBD seluas 17 ha, dan 5 ha di antaranya dikembangkan sebagai mal. Masih ada 12 ha lagi. Di sana direncanakan akan dibangun hotel dan apartemen. Sedangkan Paramount punya 25 hektar di lahan CBD. Kami membangun hotel. Nanti kami bangun Central Walk, yang tak sama dengan konsep Summarecon. Jadi kami saling melengkapi dan tidak saling kanibal. Kami realistis, kalau ikut bangun mal, pasti salah satu akan terkena dampak. karena itu kami membangun hotel dulu. Golf Course kami dalam waktu dekat, akan ada event internasional yang tentunya butuh akomodasi, Di Serpong, hotel yang ada, hanya Hotel Santika di Teraskota BSD. Di sini ada UMN, yang bisa membantu dosen tamu menginap.


Tahun 2010, Paramount mulai membangun hotel dan apartemen. Bisa dijelaskan?
Paramount Serpong pada tahun 2007-2009 memfokuskan diri pada residensial. Tapi sejak pertengahan 2009, Paramount Serpong mulai membangun kawasan komersial,. Kami sedang membangun Hotel Aston Paramount Serpong, yang akan selesai September 2010. Hotel ini berlantai 13 dengan 173 kamar, termasuk 12 kamar suites. Ini hotel bintang empat. Dan saat hotel ini beroperasi, hotel ini akan menajdi bangunan tertinggi di Serpong, di luar Lippo Village. Saat ini di kawasan Serpong, ada empat pengembang besar, yaitu BSD, Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan Paramount Serpong.
Kebetulan di sini ada lapangan golf Gading Raya 18 hole, pelengkap kawasan residensial dan komersial. Saat saya bergabung di sini, sekolah berkualitas sudah ada di sini. Sekolah Tarakanita di sini merupakan yang terbesar di Indonesia, baik dari segi lahan seluas 10 hektar maupun dari jumlah murid. Sekolah BPK Penabur di sini merupakan BPK Penabur terbaik di Indonesia. Bangunan sekolah ini 7 lantai dan satu-satunya sekolah yang dikelola property management company, PT Jakarta Land. BPK Penabur sudah mulai membuka sekolah internasional. Ini semua terletak di kawasan Paramount Serpong.
Sementara Summarecon Serpong bekerja sama dengan Kompas Gramedia, membangun Universitas Multimedia Nusantara atau UMN. Jadi semakin lengkaplah kawasan Gading Serpong. Summarecon membangun gedung perkantoran dan mal. Kami membangun Pasar Modern Paramount yang besar sekali dan akan selesai Juli 2010. Lahannya dua hektar dengan 324 kios, 230 lapak, dan 124 ruko. Ini memang mirip Pasar Modern BSD, namun dengan sejumlah modifikasi.

Tahun depan, Paramount juga akan membangun kawasan pedestrian hijau dan nyaman. Bagaimana rencana detailnya?
Ya benar, tahun 2010, kami mulai bangun Central Walk, lifestyle center, tempat hangout, makan, minum, shopping dengan konsep di alam terbuka. Ini akan menyatu dengan green walk ways, kawasan pedestrian yang asri, ada pohon dan jalan. Kawasan ini menempel dengan Hotel Aston. Semua terletak di CBD Gading Serpong di lahan seluas 25 hektar. Kami sudah merencanakan membangun apartemen di lahan tak jauh dari CBD. Ada hotel, apartemen, Central Walk. Tahap pertama akan dibangun dua menara dengan 20-an lantai. Itu program komersial.
Kami akan mulai membangun Central Walks Maret 2010, dan diperkirakan selesai bulan April 2011. Tahap pertama dibangun kawasan pedestrian sepanjang 220 meter. Selebihnya 380 meter, dilanjutkan pada tahun berikutnya sampai ke ujung CBD. Panjang CBD 650 meter. Kalau itu jadi, ini kawasan pedestrian lifestyle satu-satunya di Serpong. Yang menjadi tantangan menarik, saat mendesain dan membangun Central Walk mungkin mudah, tapi bagaimana menghidupkan suasana. Ini tantangannya dan kami ingin coba itu.
Saat membangun hotel dan Central Walk, ini awal pembangunan CBD kami. Dalam waktu tak lama lagi, kami akan membangun apartemen dengan dua menara pada tahap pertama, masing-masing 20 lantai dan 500 unit. Harganya Rp 10 juta/m2. Jadi misalnya satu unit studio luasnya 50 m2, harganya Rp 500 juta. Nama apartemen ini masih digodok. Mungkin Central Residence.

Apa yang membuat Anda membangun Central Walk di kawasan ini?
Ide ini sebenarnya muncul dari rasa penasaran. Australia, Singapura, negara lain di Eropa bisa membuat kawasan pusat belanja, dan tempat makan dan minum di seberangnya. Di tengah-tengah ada plaza, tempat orang bisa duduk-duduk di bawah pohon rimbun, sambil melepas penat. Ini menggelitik kami. Contoh Central Walk di luar negeri, misalnya Burke Street, salah satu kawasan yang paling sibuk di Melbourne. Orang lalu lalang, duduk di kawasan pedestrian dengan naungan pohon rindang, tetapi kawasan pedestrian dilintasi tram. Ini luar biasa. Orang mau ke kantor, naik tram, shopping dan makan,. Kita memang tak punya tram, tapi kita ingin hidupkan suasananya. Di Barcelona, ada daerah bernama Ramblas. Satu kawasan pedestrian dengan banyak kegiatan anak muda, ada kafe, bar, toko pakaian, dan di tengah ada jual koran, pake pantomim. menarik sekali.
Dengan sekolah yang begitu banyak, Tarakanita dengan jumlah 3.000 siswa, BPK Penabur 2.500 siswa, Stella Maris 800 siswa dan UMN 1.500 mahasiswa. Ada ribuan anak muda di Serpong ini dan mereka butuh tempat untuk berespkresi. Untuk itulah kami sediakan wadah untuk mereka. Kebetulan tag line Pramount adalah connecting nature to life. Bagaimana menghubungkan alam dan kehidupan. Kami membuat pusat lifestyle konsep terbuka dengan keasrian yang tetap terjaga. Kami membangun kawasan pedestrian sepanjang 600 meter, yang akan diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
Tahap pertama dibangun kawasan pedestrian sepanjang 220 meter. Lokasinya di belakang hotel, di CBD Gading Serpong. Ini merupakan kawasan pedestrian yang dilengkapi outdoor cafe, dengan lebar 16 meter. Di kiri kanan dibangun lifestyle cafe, bangunan saling berhadapan, yang merupakan tempat usaha makanan dan minuman, spa, salon, apotek, dan beberapa toko lainnya. Target kami, keluarga dan kaum
muda bisa hang out di sini. Kami sediakan aqua theatre, ada live music setiap hari. Kami menaruh elemen air di mana-mana.


Kabarnya Paramount baru mengakuisisi saham Trihatma di Telaga Gading Serpong. Apa keuntungan yang diperoleh setelah itu?
Pada April 2009 lalu, kami mengakuisisi saham Trihatma Haliman di satu perumahan seluas 200 ha, yaitu Telaga Gading Serpong. Kami ambil sebagian lahan itu, dan Summarecon Serpong mengambil sebagian lainnya. Ini sangat fenomenal. Akuisisi ini akan membuat wilayah Gading Serpong menyatu dengan wilayah BSD, yang terhubung dengan kawasan Foresta. Hanya masalah waktu saja, BSD dan Gading Serpong menyatu. Bisa kita bayangkan luas lahan BSD 6.000 ha, Telaga Gading Serpong 200 hektar, Gading Serpong 2.000 hektar. Ini akan menjadi kota yang sangat mandiri, yang saling melengkapi.
Telaga Gading Serpong memiliki enam danau yang sangat indah. Paramount merencanakan membangun apartemen dan town houses yang menghadap ke danau dengan nama Paramount Lakes. Sedangkan Summarecon memberi nama Summarecon Lake View. Sumber air di Serpong sangat berlimpah, sumber mata airnya sangat banyak. Secara alam, ada Sungai Cisadane yang tak pernah kering, sehingga kawasan Gading Serpong tidak terlalu panas karena sumber mata airnya banyak. Saat musim kemarau, airnya menjadi penyerap panas.


Bagaimana prospek properti Paramount di masa depan?
Dari segi residensial, produk Paramount Serpong mendapat respon yang baik pada tahun 2009. Pada kuartal terakhir tahun 2008, dunia mengalami krisis global dan seluruh pemain properti di dunia terkena imbas. Sampai kuartal pertama tahun 2009, seluruh pemain properti slow down. Tapi kami masih oke. Yang mengejutkan, penjualan selama Mei-Desember 2009 di atas target. Sehingga bulan ini kami masih berhitung keuntungan. Kami mendapatkan tiga kali lipat pendapatan dari pendapatan tahun 2008. Nilai seluruhnya Rp 600 milar untuk produk perumahan. Ini luar biasa. Dan yang menarik lagi, apresiasi harga ruko dalam satu tahun mencapai 35 persen. Jadi jika seseorang membeli ruko seharga Rp 600 juta, tahun depan harganya sudah Rp 810 juta. Bahkan saat kami luncurkan Pasar Modern, harga ruko masih Rp 460 juita, sekarang orang bersedia membeli dengan harga Rp 600 juta, padahal bangunan belum jadi apa-apa.
Kami bersyukur, perusahaan ini tak punya utang satu sen pun. Kami tak tergantung dengan bank. Sejauh internal kami oke, kami bisa bangun setiap saat. Untuk masa sekarang, sangat jarang ada perusahaan properti yang tak punya utang bank. Dan kami sama sekali tak ada utang.
Kami bangun hotel senilai Rp 90 miliar, CW tahap pertama dan basement parking 500 kendaraan senilai Rp 50 miliar, dan total dana yang dibutuhkan Rp 140 miliar. Dana segar ini dikucurkan dari perusahaan sendiri, PMA dari Singapura. Paramount ini sebetulnya di Singapura bergerak dalam bisnis peralatan medis, tapi di sini bergerak di bidang properti karena peluang properti di Indonesia sangat besar. (ROBERT ADHI KSP)